Masih dalam gelap yang sama, hitam;
Kami bergelut dengan segala macam pikiran mengenai kehidupan dan orang-orang.
Melihat tali temali maha rumit yang mengikat jaring-jaring realita.
Dan jaring-jaring itu sendiri bersimpul mati. Semuanya berasal dari serabut yang kuat lagi tebal, rumit, sepintas terlihat sederhana namun sukar dijelajah.
Maafkan jika kata-kata kami menggelitik pikir kalian. Membuat kalian merasa jijik dan menganggap kami adalah orang-orang berlebihan kurang kerjaan dengan bahasa yang sulit dimengerti.
Kami adalah kami.
Dengan segala pemikiran dan tingkah laku kami. Juga dengan perasaan yang lebih peka ketimbang yang lain.
Acapkali satu dua tiga cekcok kami alami diantara golongan kami. Kendati demikian, kami tetaplah kami.
Dengan segala ekspresi diri yang menurut kalian sekedar cari sensasi. Tau apa kalian?
Jika kalian mengetahui dilemanya kami; berada dalam ruangan kaku dan dingin yang justru didalamnya memaksa kami untuk bergerak bebas. Sebuah paradoks yang menjadi tulang ikan dalam tenggorokan kami.
Masih dalam gelap yang sama; hitam. Bahkan kami berpikir, jika gelap adalah hitam lalu terang itu apa?
Selasa, 20 Desember 2016
Suara Anak Sastra
Minggu, 18 Desember 2016
Let’s Go Around the World!
Baca, yuk!
Reading Habit for Civilized Society
Cerpen: SURGA DUNIA
Selasa, 18 Oktober 2016
Good Teacher is a Good Hero
Puisi: Mengeluh?
Puisi: Keliling Dunia
English Must be Fun for Children
Sabtu, 15 Oktober 2016
Baper? Apa yang Salah?
Pernah kalian merasakan suatu emosi karena melihat, mendengar, atau menyentuh sesuatu yang kalian suka atau sebaliknya? Dan ketika kalian melakukan ketiganya itu timbul lah emosi yang kuat dalam diri secara spontan. Ya, dewasa ini hal semacam itu dikenal keren dan gaul dengan sebutan 'baper', kata singkat dari 'bawa perasaan'. Entah siapa yang menciptakan istilah kekinian ini, yang pasti wujud kosakata 'baper' sendiri menimbulkan banyak pengaruh terutama di kalangan kawula muda (baca: remaja).
Sebagai mahasiswa sudah barang tentu saya sering mendengar istilah ini. Baper atau bawa perasaan adalah keadaan dimana seorang merasakan atau merespon sesuatu secara berlebihan. Contoh: Mahasiswi semester tiga yang mengidolakan seniornya sendiri, mahasiswa semester tujuh. Suatu hari mahasiswi tersebut berpapasan dengan kakak tingkat yang ia idolakan itu, tanpa disangka-sangka kakak tingkat itu tersenyum padanya. Sungguh sebuah moment langka baginya. Bahkan selama satu minggu mahasiswi itu selalu kepikiran tentang kejadian itu. Ia berpikir bahwa kakak tingkat itu suka padanya. Hanya karna dia tersenyum! Ya, ini lah yang disebut baper. Oh ya, ini berlaku bukan hanya ketika perasaan bahagia. Sebaliknya, ketika ada seorang karyawan yang ditegur oleh atasannya lalu karyawan tersebut memikirkan kejadian itu secara berlebih. Ia berpikir bahwa atasannya sangat membenci dirinya. Padahal belum tentu begitu, kan? Bisa saja atasannya melakukan hal itu demi kebaikan si karyawan agar bekerja lebih baik. Begitupun kasus pertama, bisa saja kakak tingkat itu hanya mencoba bersikap ramah terhadap mahasiswi tersebut.
Yang jadi masalah adalah penamaan istilah 'baper' itu sendiri. Apakah tepat? Seperti sudah saya katakan bahwa baper itu singkatan dari 'bawa perasaan'. Namun ketika kita ketahui maknanya secara general, akan terlihat ketidak cocokan antara keduanya. Antara nama dan makna itu sendiri. Setiap manusia tentu memiliki perasaan. Perasaan atau emosi merupakan bahan bakar manusia untuk mengolah pikiran menjadi sebuah sikap atau tindakan. Lalu, apa masalahnya jika bawa perasaan? Toh, perasaan pasti selalu muncul dalam benak manusia karena manusia diciptakan berperasaan bukan? Justru akan sangat aneh jika seorang manusia tidak memiliki perasaan. Jika ada manusia macam itu, pasti hilang lah akal sehatnya alias gila. Seandainya istilah ini diganti dengan 'bapeber' yang berarti 'bawa perasaan berlebih' saya rasa lebih tepat. Mengapa? Karena 'bawa perasaan' dengan 'bawa perasaan berlebih' adalah berbeda. Dengan penambahan kata 'berlebih' berarti menunjukkan ada yang tidak wajar. Bukankah segala sesuatu yang berlebihan itu tidak wajar?
Jadi siapa yang salah? Pencipta kata baper itu sendiri atau kita yang seolah-olah setuju dengan istilah ini?
Minggu, 27 Maret 2016
Keliling Dunia, yuk!
"Liburan ini mau kemana ya? Alangkah menyenangkan jika menjadi Backpacker yang bisa keliling dunia. Merasakan dinginnya St. Basil di Russia, angkuhnya white house di USA, romantisnya Paris, megahnya buckingham, lalu... Terbang ke Timur Tengah mencium aroma sakral Hajar Aswad, sujud di masjid Nabawi, melihat lukisan Perawan Maryam di Hagia Sophia, berkeringat di gurun Sahara, berfoto ria di Sphinx, dinner di Pantai Alexandria.. dan keesokan harinya terbang ke Mumbai, India. Menari-nari dengan ular kobra dan gajah India, jalan jalan di sepanjang ‘Great Wall’ di China, memetik bunga sakura di Tokyo, makan siang di Korea dan mencicipi kimchi, terbang ke Thailand demi membunuh rasa penasaran akan rasa tomyam, selfie di menara kembar Petronas, singgah ke Singapura melihat patung Merlion, dan akhirnya pulang ke tanah air menjajaki surga dunia--Terbangun dari mimpi, then trying to make the dream really happen..."
Siapa yang tidak mau keliling dunia? Keliling dunia dan menyebarkan banyak kebaikan merupakan impian banyak orang. Dengan keliling dunia kita bisa berbagi cerita dan pengalaman kepada kawan-kawan baru di berbagai negara. Kita juga bisa mengambil nilai-nilai positif dari budaya mereka.
Siapa yang tidak mau keliling dunia? Betapa hebat orang yang pernah melakukannya. Apalagi saat ini didukung dengan sosial media yang memudahkan kita untuk berbagi pengalaman kepada teman-teman dan menunjukkan kepada mereka bahwa kita berada di negara yang berbeda. Betapa terlihat hebatnya kita!
Bahasa asing merupakan pondasi untuk meraih impian tersebut. Jika kalian mempunyai minat di bahasa pelajarilah semaksimal mungkin bahasa asing yang sangat berpengaruh di dunia. Dari mulai bahasa Inggris, Jerman, Prancis, Korea, Jepang, Mandarin, dan Arab. Bahasa yang disebutkan tadi merupakan bahasa yang populer saat ini. Amerika, Inggris, Jerman, dan Prancis merupakan negara yang paling diincar untuk melanjutkan jenjang studi karena negara-negara tersebut memiliki sistem pendidikan yang sangat baik. Adapun Jepang, Korea, dan China dikenal karena ketiganya merupakan negara yang berpengaruh dalam sektor ekonomi di dunia terutama di Asia sendiri. Jika kita menguasai salah satu dari tiga bahasa tersebut maka tidak sedikit perusahaan yang akan menerima kita. Lain halnya dengan Arab, Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an. Apabila kita menguasai bahasa Arab, kita akan memahami isi Al-Qur’an dan tidak salah mengartikan kitab suci ini. Agama Islam sarat akan literatur kitab-kitab nya. Jika kita menguasai bahasa Arab, tidak akan kesulitan dalam membaca kitab-kitab tersebut.
Betapa pentingnya bahasa asing, sehingga mampu membuat kita menjadi orang yang dicari jika bisa menguasai paling tidak satu diantara dari sekian banyaknya. Jika kalian tidak suka menghafal terlalu banyak kosakata dalam bahasa yang berbeda maka kuasailah salah satu saja dari bahasa-bahasa asing yang ada. Hal yang paling mendasar dalam menguasai bahasa adalah ketertarikan terhadap bahasa itu sendiri. Bahasa menunjukkan suatu bangsa atau budaya, oleh karenanya sebut saja jika kita ingin menguasai bahasa Jepang maka buatlah hati kita merasa tertarik kepada Jepang entah itu dari bahasanya sendiri, budayanya, musiknya, karya seninya, apapun itu yang menyangkut soal Jepang. Ini juga berlaku untuk semua bahasa. Jika dalam diri kalian tertanam rasa suka dan ketertarikan maka tidaklah sulit untuk mempelajari bahasa tersebut. Jika sudah begitu maka belajar bahasa asing menjadi hal yang sangat menyenangkan bahkan menjadi sebuah kebutuhan.
Menguasai saja tidak cukup. Mengapa demikian? Karena bahasa ada untuk dipergunakan atau dipraktekkan. Jika kita mempunyai tekad untuk menguasainya maka barengilah dengan mempraktekannya di kehidupan sehari-hari. Tidak, tidak harus dengan bicara dalam bahasa asing terkait, akan tetapi kita bisa melakukan banyak eksplorasi dengan bahasa tersebut. Bahasa meliputi empat kegiatan inti yaitu berbicara, membaca, menulis, dan mendengarkan. Alangkah baiknya jika kita melakukan eksplorasi terhadap keempat kegiatan tersebut, namun jika tak memungkinkan pilihlah salah satu. Jika kalian suka ngobrol maka berbicaralah dengan bahasa asing denga memilih partner sebagai lawan bicara dan meminta dia untuk mengoreksi jika ada kesalahan. Begitu juga dengan menulis, membaca, dan mendengarkan. Kita bisa menulis artikel berbahasa Inggris di status facebook kita misalnya dan meminta teman kita untuk mengomentari status kita apakah ada susunan kata yang salah dari tulisan tersebut, jika ada maka kita bisa memperbaikinya. Kita juga bisa membaca artikel, majalah, koran berbahasa Inggris yang saat ini mudah kita temukan di internet. Dan terakhir kita bisa mendengarkan percakapan para native speaker melalui video-video yang ada di internet selain itu juga bisa melalui lagu-lagu barat yang sedang populer saat ini. Semakin sering melakukannya semakin terasah kemampuan berbahasa asing kita. Jika sudah demikian maka kita akan merasa terbiasa dan nyaman.
Lalu bagaimana dengan keliling dunia?
Semua impian dapat tercapai apabila kita mau berusaha dengan gigih demi mewujudkannya. Pepatah mengatakan “Banyak jalan menuju Roma”. Sehingga kita tak perlu khawatir jika sudah menguasai bahasa asing. Saat ini banyak sekali beasiswa dan program yang menawarkan pengalaman mengenyam pendidikan di luar negeri. Tentu saja program-program seperti ini tidak diperuntukkan untuk sembarang orang. Hanya orang-orang terpilihlah yang berhak memiliki kesempatan emas ini. Apakah kita termasuk diantaranya? Yakin saja tidak cukup. Yang terpenting adalah sejauh mana usaha kita untuk mendapatkan kesempatan itu.
Begitupun dalam dunia pekerjaan dimana orang-orang yang bisa berbahasa asing diperlakukan secara istimewa dibandingkan yang tidak. Apakah itu adil? Tentu saja, karena bisa berbahasa asing merupakan salah satu kemampuan yang sangat bemanfaat dan berpotensial sehingga membuat siapapun yang memiliki kemampuan tersebut dipandang sebagai orang yang berbeda.
Akan tetapi jangan jadikan harta atau materi sebagai prioritas utama dalam hal ini. Yang terpenting adalah pelajaran yang bisa kita ambil. Jika kita menguasai bahasa asing terutama bahasa Inggris tentu kita dapat berkomunikasi dengan saudara-saudara kita yang ada di berbagai belahan dunia karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Kita bisa mengobrol tentang banyak hal seperti kegiatan yang dilakukan diwaktu luang, hobi, cita-cita, pengalaman seru dan menarik, musik, dan hal-hal lainnya yang tentunya akan menjadi semacam ilmu baru sehingga kita bisa mengambil pelajaran dari situ dan mengaplikasikan ilmu baru tersebut di negeri sendiri. Selain itu kita juga bisa berbagi kepada mereka tentang banyak hal seperti bercerita kepada mereka tentang indahnya Indonesia dengan berbagai macam kekayaan didalamnya, bercerita tentang tradisi dan budaya yang ada di daerah kita, dan hal-hal lainnya yang tak kalah menarik.
Ketika kita menyerap budaya asing entah itu dari segi bahasa atau budayanya, jangan sekali-kali menjadikan negara kita sebagai kulit yang dilupakan oleh kacangnya. Kita boleh mengambil apapun yang positif dari budaya asing namun kita harus pandai memilih, memilah, dan menyesuaikan budaya tersebut dengan budaya kita sehingga tidak berbenturan. Bagaimanapun juga kita adalah bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran dan memiliki norma-norma tersendiri. Oleh karena itu melupakan budaya sendiri merupakan tindakan yang tidak mencerminkan pribadi bangsa Indonesia. Jangan sampai pengaruh budaya asing merusak identitas kita sebagai warga negara Indonesia.
Carilah ilmu kemanapun kalian mau. Karena orang sukses adalah orang yang berani melakukan perjalanan panjang sejauh apapun itu. Nabi Muhammad menyuruh kita untuk menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri Cina. Beliau juga melakukan hijrah besar-besaran dari Mekkah ke Yatsrib demi memperjuangkan Islam. Ini menunjukkan bahwa diam ditempat tidak akan merubah keadaan menjadi lebih baik. Orang yang sukses adalah orang yang berani keluar dari zona nyaman dan berani menghadapi tantangan tak peduli sebesar apapun resiko yang akan dihadapi.
Masih adakah impian keluar negeri?
Kamis, 28 Januari 2016
Kata-Kata Gaul dan Kekinian dalam Bahasa Inggris, nih!
Rabu, 20 Januari 2016
8 Cara Ampuh Menghilangkan Rasa Bosan
Dan ternyata rasa bosan yang berkelanjutan ini merupakan ancaman serius, guys!
menurut salah satu artikel yang gua baca di tempointeraktif.com, para peneliti mengungkapkan bahwa seseorang yang mengeluh bosan beresiko mati muda dan mereka yang mengalami kebosanan tingkat tinggi lebih beresiko meninggal karena penyakit jantung atau stroke dibanding mereka yang puas dengan nasib mereka. Wah ternyata efek sampingnya serem banget ya, ckckck...
Sebagai manusia yang dianugerahi dengan akal dan pikiran sudah meenjadi kewajiban kita untuk memecahkan setiap masalah yang kita hadapi, bukan menghindarinya. Setiap masalah memiliki jalan keluar begitu pun dengan rasa bosan yang acapkali dirasakan oleh kita. Lalu bagaimana cara mengatasinya?
1. Merenung dalam Diam
Coba luangkan waktu sedikit saja untuk merenung dan buatlah pertanyaan apa saja menyangkut diri kita seperti apa yang sudah kita perbuat terhadap diri sendiri dan orang-orang disekitar kita. Apakah kita sudah melakukan hal-hal yang baik kepada mereka? atau justru sebaliknya? apakah keberadaan kita berdampak positif bagi orang-orang di sekitar kita? atau malah sebaliknya? coba renungkan hal-hal semacam ini. Buat pertanyaan sebanyak mungkin setelah itu jawablah pertanyaan itu dengan jujur tanpa ada yang ditutup-tutupi.
2. Lakukanlah Segala Sesuatu Semata-mata hanya untuk Mengharap Ridho-Nya
Janganlah merasa diri kita yang paling hebat sehingga segala sesuatu yang kita lakukan hanya ditujukan untuk kepentingan pribadi. Contoh, saya belajar dengan giat karena saya ingin mendapat nilai paling bagus di kelas. Hal ini memang tidak salah, namun alangkah lebih baiknya jika niat kita belajar hanya untuk mengharap ridho Tuhan, sehingga apa pun hasilnya kita terima dengan lapang dada, namun bukan berarti kita pasrah begitu saja. Ingat! Tuhan menganugerahkan kita akal dan tubuh yang sehat bukan untuk bermalas-malasan!
3. Lakukan Hal Baru
Hal utama yang membuat kita selalu merasa bosan adalah keseharian kita yang diisi dengan hal-hal yang sama setiap harinya. Sehari-hari melakukan aktivitas yang itu-itu saja membuat kita selalu merasa bosan. Karena itu, coba lakukan hal baru. Hal baru yang dimaksudkan disini adalah hal yang sebelumnya tidak biasa Anda lakukan. Misalnya, keseharian Anda yang lebih sering diisi dengan kesibukan sekolah/kuliah dengan aktivitas harian lainnya yang sudah menjadi ‘jadwal’ tetap keseharian Anda, tambahkan hal baru ke dalam jadwal harian Anda yang senang Anda lakukan. Contohnya seperti menambahkan jadwal untuk sekedar ber-olahraga ringan seperti jogging atau pun senam setiap pagi sebelum Anda memulai aktivitas atau pun setiap sore setelah Anda pulang dari sekolah atau pun kampus. Intinya, lakukan hal baru yang Anda suka dan mampu Anda lakukan dalam keseharian Anda untuk mengatasi rasa bosan dalam keseharian Anda.
4. Kembangkan Bakat yang Kita Miliki
Kebanyakan kita mungkin tidak tahu betul apa-apa saja bakat yang sebenarnya telah tumbuh dalam diri kita. Misalnya bakat dalam ber-olahraga, bakat dalam bermusik, menulis, melukis, dan sebagainya. Mungkin dari semua yang telah disebutkan tadi, Anda pasti menyukai dan mampu melakukan salah satu atau beberapa dari hal-hal tersebut. Kalau Anda suka dan mampu bermain gitar, kembangkan-lah bakat Anda dalam bermain gitar atau mungkin dalam hal bermusik lainnya. Misalnya Anda suka dan mampu bermain sepakbola, menulis di blog, melukis pemandangan, membuat robot, dan sebagainya maka kembangkan-lah hal-hal tersebut karena mungkin disitu-lah bakat Anda. Jadi, kembangkan bakat yang ada dalam diri Anda sehingga Anda menjadi terbiasa dan mungkin ahli dalam setiap bakat yang Anda punya. Kembangkan bakat yang ada dalam diri Anda dapat mengatasi rasa bosan yang Anda alami dalam keseharian.
5. Cari Suasana Baru
Suasana yang begitu-begitu saja merupakan salah satu penyebab utama timbulnya rasa bosan. Cari suasana baru misalnya pergi ke tempat-tempat yang sebelumnya jarang atau tidak pernah Anda kunjungi sebelumnya. Suasana baru sangat dapat diharapkan dan menjadi salah satu cara untuk mengatasi rasa bosan. Suasana baru dapat menyegarkan pikiran, memberikan ketenangan dan kenyamanan, serta segala hal lain yang membuat keseharian kita lebih bervariasi ketimbang melakukan aktivitas yang sama setiap harinya. Cari suasana baru merupakan cara lain dalam mengatasi rasa bosan yang ada.
6. Jangan Tinggalkan Hobi
Kita semua pasti memiliki hobi. Apapun hobi yang kita punya pasti merupakan hal yang kita sukai. Agar Anda tidak merasakan kebosanan dalam aktivitas-aktivitas harian Anda, jangan pernah tinggalkan hobi Anda. Hobi yang kita punya adalah ‘sarana’ untuk mendapatkan kesenangan dan pasti enjoy dengan hobi yang kita punya. Bila Anda hobi dengan bermain musik, maka bermain musik-lah apapun jenis musik dan alat musik yang Anda sukai. Bila Anda hobi ber-olahraga, lakukan-lah olahraga apapun yang Anda sukai dan jangan tinggalkan hobi yang Anda punya asal jangan hobi dalam hal yang negatif dan melanggar aturan. Cara lain dalam mengatasi rasa bosan dapat Anda lakukan dengan hobi-hobi yang Anda punya dan jangan tinggalkan hobi-hobi Anda tersebut.
7. Cintai Aktivitas yang dilakukan
Kadang kita merasa bosan menjalani aktivitas karena kita tidak mencintai aktivitas yang dilakukan. Kadang kita melakukan aktivitas karena ada kata ‘terpaksa’ dalam pelaksanaannya. Aktivitas dapat terasa menyenangkan bila kita menyukai apa yang kita lakukan. Maka, cintai aktivitas yang dilakukan. Mencintai aktivitas yang dilakukan berarti kita senang dan nyaman dalam menjalani setiap aktivitas dalam keseharian kita. Kata ‘bosan’ itu pun dapat diatasi bahkan dilenyapkan bila kita bisa mencintai aktivitas yang kita lakukan. Senang dengan aktivitas yang dilakukan, nyaman dengan aktivitas tersebut, dan bangga dengan aktivitas yang dilakukan berarti kita tidak akan bosan dengan aktivitas keseharian kita. Dengan mencintai aktivitas yang dilakukan berarti kita mampu mengatasi rasa bosan.