Minggu, 27 Maret 2016

Keliling Dunia, yuk!



Suatu ketika saya pernah menulis status di laman facebook dengan tulisan seperti ini:

"Liburan ini mau kemana ya? Alangkah menyenangkan jika menjadi Backpacker yang bisa keliling dunia. Merasakan dinginnya St. Basil di Russia, angkuhnya white house di USA, romantisnya Paris, megahnya buckingham, lalu... Terbang ke Timur Tengah mencium aroma sakral Hajar Aswad, sujud di masjid Nabawi, melihat lukisan Perawan Maryam di Hagia Sophia, berkeringat di gurun Sahara, berfoto ria di Sphinx, dinner di Pantai Alexandria.. dan keesokan harinya terbang ke Mumbai, India. Menari-nari dengan ular kobra dan gajah India, jalan jalan di sepanjang ‘Great Wall’ di China, memetik bunga sakura di Tokyo, makan siang di Korea dan mencicipi kimchi, terbang ke Thailand demi membunuh rasa penasaran akan rasa tomyam, selfie di menara kembar Petronas, singgah ke Singapura melihat patung Merlion, dan akhirnya pulang ke tanah air menjajaki surga dunia--Terbangun dari mimpi, then trying to make the dream really happen..." 
Siapa yang tidak mau keliling dunia? Keliling dunia dan menyebarkan banyak kebaikan merupakan impian banyak orang. Dengan keliling dunia kita bisa berbagi cerita dan pengalaman kepada kawan-kawan baru di berbagai negara. Kita juga bisa mengambil nilai-nilai positif dari budaya mereka.

Siapa yang tidak mau keliling dunia? Betapa hebat orang yang pernah melakukannya. Apalagi saat ini didukung dengan sosial media yang memudahkan kita untuk berbagi pengalaman kepada teman-teman dan menunjukkan kepada mereka bahwa kita berada di negara yang berbeda. Betapa terlihat hebatnya kita!

Bahasa asing merupakan pondasi untuk meraih impian tersebut. Jika kalian mempunyai minat di bahasa pelajarilah semaksimal mungkin bahasa asing yang sangat berpengaruh di dunia. Dari mulai bahasa Inggris, Jerman, Prancis, Korea, Jepang, Mandarin, dan Arab. Bahasa yang disebutkan tadi merupakan bahasa yang populer saat ini. Amerika, Inggris, Jerman, dan Prancis merupakan negara yang paling diincar untuk melanjutkan jenjang studi karena negara-negara tersebut memiliki sistem pendidikan yang sangat baik. Adapun Jepang, Korea, dan China dikenal karena ketiganya merupakan negara yang berpengaruh dalam sektor ekonomi di dunia terutama di Asia sendiri. Jika kita menguasai salah satu dari tiga bahasa tersebut maka tidak sedikit perusahaan yang akan menerima kita. Lain halnya dengan Arab, Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an. Apabila kita menguasai bahasa Arab, kita akan memahami isi Al-Qur’an dan tidak salah mengartikan kitab suci ini. Agama Islam sarat akan literatur kitab-kitab nya. Jika kita menguasai bahasa Arab, tidak akan kesulitan dalam membaca kitab-kitab tersebut.

Betapa pentingnya bahasa asing, sehingga mampu membuat kita menjadi orang yang dicari jika bisa menguasai paling tidak satu diantara dari sekian banyaknya. Jika kalian tidak suka menghafal terlalu banyak kosakata dalam bahasa yang berbeda maka kuasailah salah satu saja dari bahasa-bahasa asing yang ada. Hal yang paling mendasar dalam menguasai bahasa adalah ketertarikan terhadap bahasa itu sendiri. Bahasa menunjukkan suatu bangsa atau budaya, oleh karenanya sebut saja jika kita ingin menguasai bahasa Jepang maka buatlah hati kita merasa tertarik kepada Jepang entah itu dari bahasanya sendiri, budayanya, musiknya, karya seninya, apapun itu yang menyangkut soal Jepang. Ini juga berlaku untuk semua bahasa. Jika dalam diri kalian tertanam rasa suka dan ketertarikan maka tidaklah sulit untuk mempelajari bahasa tersebut. Jika sudah begitu maka belajar bahasa asing menjadi hal yang sangat menyenangkan bahkan menjadi sebuah kebutuhan.

Menguasai saja tidak cukup. Mengapa demikian? Karena bahasa ada untuk dipergunakan atau dipraktekkan. Jika kita mempunyai tekad untuk menguasainya maka barengilah dengan mempraktekannya di kehidupan sehari-hari. Tidak, tidak harus dengan bicara dalam bahasa asing terkait, akan tetapi kita bisa melakukan banyak eksplorasi dengan bahasa tersebut. Bahasa meliputi empat kegiatan inti yaitu berbicara, membaca, menulis, dan mendengarkan. Alangkah baiknya jika kita melakukan eksplorasi terhadap keempat kegiatan tersebut, namun jika tak memungkinkan pilihlah salah satu. Jika kalian suka ngobrol maka berbicaralah dengan bahasa asing denga memilih partner sebagai lawan bicara dan meminta dia untuk mengoreksi jika ada kesalahan. Begitu juga dengan menulis, membaca, dan mendengarkan. Kita bisa menulis artikel berbahasa Inggris di status facebook kita misalnya dan meminta teman kita untuk mengomentari status kita apakah ada susunan kata yang salah dari tulisan tersebut, jika ada maka kita bisa memperbaikinya. Kita juga bisa membaca artikel, majalah, koran berbahasa Inggris yang saat ini mudah kita temukan di internet. Dan terakhir kita bisa mendengarkan percakapan para native speaker melalui video-video yang ada di internet selain itu juga bisa melalui lagu-lagu barat yang sedang populer saat ini. Semakin sering melakukannya semakin terasah kemampuan berbahasa asing kita. Jika sudah demikian maka kita akan merasa terbiasa dan nyaman.

Lalu bagaimana dengan keliling dunia?

Semua impian dapat tercapai apabila kita mau berusaha dengan gigih demi mewujudkannya. Pepatah mengatakan “Banyak jalan menuju Roma”. Sehingga kita tak perlu khawatir jika sudah menguasai bahasa asing. Saat ini banyak sekali beasiswa dan program yang menawarkan pengalaman mengenyam pendidikan di luar negeri. Tentu saja program-program seperti ini tidak diperuntukkan untuk sembarang orang. Hanya orang-orang terpilihlah yang berhak memiliki kesempatan emas ini. Apakah kita termasuk diantaranya? Yakin saja tidak cukup. Yang terpenting adalah sejauh mana usaha kita untuk mendapatkan kesempatan itu.

Begitupun dalam dunia pekerjaan dimana orang-orang yang bisa berbahasa asing diperlakukan secara istimewa dibandingkan yang tidak. Apakah itu adil? Tentu saja, karena bisa berbahasa asing merupakan salah satu kemampuan yang sangat bemanfaat dan berpotensial sehingga membuat siapapun yang memiliki kemampuan tersebut dipandang sebagai orang yang berbeda.

Akan tetapi jangan jadikan harta atau materi sebagai prioritas utama dalam hal ini. Yang terpenting adalah pelajaran yang bisa kita ambil. Jika kita menguasai bahasa asing terutama bahasa Inggris tentu kita dapat berkomunikasi dengan saudara-saudara kita yang ada di berbagai belahan dunia karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Kita bisa mengobrol tentang banyak hal seperti kegiatan yang dilakukan diwaktu luang, hobi, cita-cita, pengalaman seru dan menarik, musik, dan hal-hal lainnya yang tentunya akan menjadi semacam ilmu baru sehingga kita bisa mengambil pelajaran dari situ dan mengaplikasikan ilmu baru tersebut di negeri sendiri. Selain itu kita juga bisa berbagi kepada mereka tentang banyak hal seperti bercerita kepada mereka tentang indahnya Indonesia dengan berbagai macam kekayaan didalamnya, bercerita tentang tradisi dan budaya yang ada di daerah kita, dan hal-hal lainnya yang tak kalah menarik.

Ketika kita menyerap budaya asing entah itu dari segi bahasa atau budayanya, jangan sekali-kali menjadikan negara kita sebagai kulit yang dilupakan oleh kacangnya. Kita boleh mengambil apapun yang positif dari budaya asing namun kita harus pandai memilih, memilah, dan menyesuaikan budaya tersebut dengan budaya kita sehingga tidak berbenturan. Bagaimanapun juga kita adalah bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran dan memiliki norma-norma tersendiri. Oleh karena itu melupakan budaya sendiri merupakan tindakan yang tidak mencerminkan pribadi bangsa Indonesia. Jangan sampai pengaruh budaya asing merusak identitas kita sebagai warga negara Indonesia.

Carilah ilmu kemanapun kalian mau. Karena orang sukses adalah orang yang berani melakukan perjalanan panjang sejauh apapun itu. Nabi Muhammad menyuruh kita untuk menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri Cina. Beliau juga melakukan hijrah besar-besaran dari Mekkah ke Yatsrib demi memperjuangkan Islam. Ini menunjukkan bahwa diam ditempat tidak akan merubah keadaan menjadi lebih baik. Orang yang sukses adalah orang yang berani keluar dari zona nyaman dan berani menghadapi tantangan tak peduli sebesar apapun resiko yang akan dihadapi.

Masih adakah impian keluar negeri? 

Where there is a will, there is a way
Idzaa shadaqa al 'azmu, wadhaha assabiilu